Gerakan Pramuka Berperan Penting |
JAKARTA. Gerakan Pramuka berperan penting dalam pendidikan karakter secara sistematik, dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Dirjen PAUDNI Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, saat mewakili Mendikbud M. Nuh pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pramuka Aula HM. Sarbini, Cibubur, Jakarta, Kamis (18/4).
Pramuka dapat membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia. “Tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter bangsa Indonesia,” katanya.
Masa depan itu, tambah Dirjen, tidak akan terwujud tanpa kejujuran, disiplin diri, kegigihan, semangat belajar yang tinggi, tanggung jawab, persatuan di tengah kebhinekaan, semangat berkonstribusi bagi kemajuan bersama, rasa percaya diri, dan optimisme.
Untuk itu, tambah Guru Besar Universitas Indonesia ini, pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah tidaklah cukup, tapi juga harus dilengkapi pendidikan nonformal dan informal.
Ini karena pendidikan bukan hanya mengejar menjadikan kaum muda mencapai tingkat intelektual yang diukur dengan intellectual quotient (IQ) saja.
“Tapi harus dilengkapi juga dengan emotional quotient (EQ) dan spiritual quotient (SQ), bahkan sekarang perlu ditambah dengan social quotient (SQ) sehingga dapat memperkuat modal sosial bangsa kita,” tambah Dirjen.
Pendidikan Nonformal
Pramuka, kata Reni Akbar-Hawadi–sapaan akrab Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi–merupakan pendidikan nonformal sebagaimana yang ditegaskan dalam pasal 26 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dan diperkuat pada pasal 11 UU RI No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka dapat menjadi jawaban dan solusi masalah kaum muda dan menjadi pilihan kaum muda. Pendidikan kepramukaan harus dapat menjawab tuntutan kualitas sumber daya manusia mendatang yang membutuhkan good character dalam mengelola bangsa Indonesia.
Jadi, katanya, kepramukaan buat anak-anak penting dimasukkan ke dalam ekstrakulikuler wajib dan ini supaya mereka dapat meninternalisasikan nilai kepramukaan yang ada di dalam kode kehormatan pramuka, Satya dan Darma Pramuka pada kehidupan sehari-hari.
“Supaya mereka jadi mengetahui bagaimana berakhlak lebih baik, pendidikan karakter adalah salah satu kendaraan untuk meningkatkan kesadaran murid baik di luar maupun di dalam di sekolah,” ungkap Dirjen yang juga meyakini bahwa hal ini akan mendapat dukungan dari orangtua. (Sugito/HK)
Komentar
Posting Komentar
Bagi Kawan-Kawan Mohon untuk tidak memberikan Komentar SPAM, hal ini untuk kita bisa saling menghargai....
Untuk Sementara waktu admin akan memakai moderasi komentar