Pamong Belajar, Utamakan Kemaslahatan Program |
Hal tersebut disampaikan Dirjen saat bertandang ke Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PP PAUDNI) Regional II Semarang (4/12). Di salah satu Unit Pelaksana Teknis Ditjen PAUDNI tersebut, Reni Akbar Hawadi, sapaan Dirjen PAUDNI melakukan Pembakuan Hasil Uji Coba Model PAUD dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. “Saya melihat beberapa model yang kebermanfaatannya kurang bagi masyarakat,” ucapnya.
Kritik membangun yang disampaikan Reni tersebut mengandung maksud agar pamong belajar lebih inovatif dalam mengembangkan model. Manfaat bagi masyarakat harus benar-benar diperhitungkan sebelum mengembangkan model tersebut. Karena itu perlu disusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria sehingga seluruh proses pekerjaan tertata rapi. “Kita menggunakan uang rakyat, harus dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya,” katanya.
Guru Besar Universitas Negeri Semarang Prof. Sukestiyarno menilai memang perlu ada pembakuan model. Pakar ekonomi statistik tersebut menekankan agar para pamong memiliki kesamaan pandangan tentang suatu model. “Hasil pengembangan model sebaiknya adalah suatu produk bukan kajian ilmiah,” sarannya. (Yohan Rubiyantoro/HK)
sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/pamong-belajar-utamakan-kemaslahatan-program/
Komentar
Posting Komentar
Bagi Kawan-Kawan Mohon untuk tidak memberikan Komentar SPAM, hal ini untuk kita bisa saling menghargai....
Untuk Sementara waktu admin akan memakai moderasi komentar