Seminar Internasional untuk Revitalisasi PKBM


Seminar Internasional untuk
Revitalisasi PKBM

Peran Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang semula berkontribusi cukup signifikan terhadap perluasan akses wajib belajar melalui pendidikan nonformal kesetaraan. Saat ini perannya dinilai harus berubah karena wajib belajar sembilan tahun sudah relatif dicapai.

“Untuk itu, PKBM perlu direvitalisasi melalui berbagai upaya peningkatan mutu dan peningkatan kebertahanan atau keberlangsungan,” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim saat memberikan sambutan pembukaan, Jumat (27/4).

Dijelaskan oleh Muliar, revitalisasi PKBM dilakukan melalui banyak hal, yaitu dengan peningkatan mutu kelembagaan, pengembangan PKBM tematik sesuai potensi lokal, pembentukan komunitas usaha mandiri, pemassalan pendidikan anak usia dini (PAUD), pengembangan taman bacaan masyarakat (TBM), sinergi PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar, dan pendataan PKBM berbasis nomor induk lembaga (NILEM) daring.



Peserta 12 negara

Seminar Internasional PKBM dihadiri 68 peserta dari 12 negara ini. Mereka berasal dari Indonesia, Bangladesh, Jepang, Thailand, Timor Leste, Korea Selatan, Nepal, Vietnam, Kamboja, Pakistan, Laos, dan Mongolia.

Pada kegiatan ini, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog, tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker). Sementara para pembicara antara lain adalah Mr. Kiichi Oyasu dari Unesco Dhaka, Prof. Dr. Sasai Hiromi dari National Institute for Educational Research Jepang, Prof. Dr. Teuchi dari Tsukuba University Jepang, dan beberapa narasumber dari Indonesia.

Dengan kegiatan yang menampilkan peserta dengan berbagai latar belakang ini, diharapkan para peserta bisa saling belajar dalam memperkuat PKBM secara aktif. Ditegaskan oleh Musliar, PKBM tumbuh atas inisiatif dan keaktifan masyarakat.

“Pemerintah hanya mendorong dengan berbagai program, seperti pemberian bantuan sosial. Selanjutnya kami harap PKBM dapat bertahan dan terus tumbuh tanpa harus terus menerus dibantu,” kata Musliar. (Dina/HK)

sumber: http://www.paudni.kemdikbud.go.id/seminar-internasional-untuk-revitalisasi-pkbm/

Komentar

Posting Komentar

Bagi Kawan-Kawan Mohon untuk tidak memberikan Komentar SPAM, hal ini untuk kita bisa saling menghargai....
Untuk Sementara waktu admin akan memakai moderasi komentar