Kenapa ya...... susunan huruf di keyboard nggak sesuai dengan urutan abjad?


Kenapa ya...... susunan huruf di keyboard
ga sesuai dengan urutan abjad?

Ketika SMP ada pelajaran mengetik, pada pikiran anak-anak semasa itu di keyboard pasti hurupnya sesuai dengan urutan abjad, jadi bakaln gampang buat ngetik huruf per hurufna. Eh pas pandangan pertama, luluhlah sudah hatiku, huruf-huruf di keyboard bertebaran tidak sesuai urutan abjad. "harus ngapalin lagi letak huruf nih" dalam hati berguman. Nah, mungkin saja bagi beberapa orang kejadian ini sama-sama terjadi. kenapa ya begini, kenapa ya begitu, bahkan di keyboard komputer, keypad HP Qwerty,  dan perangkat lainnya, urutan huruf dalam keyboard, adakalanya meribetkan yang akan ngetik. nah untuk pengetahuan kita mengenai kenapa huruf di keyboard tidak sesuai urutan abjad, ini postingan di copasin, oke.....

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.

Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa "23456789-", baris kedua "QWE.TYIUOP", baris ketiga "XDFGHJKLM", dan baris terbawah "AX&CVBN?;R".

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.

QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris—-bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.

Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain "QWERTY" kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain "QWERTY" bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.

Hal yang sama juga terjadi di Microsoft Windows. Kita tentu tahu bahwa Windows bukanlah sistem operasi terbaik, entah itu dari segi keamanan, kemudahan, kinerja, sampai soal keindahan. Namun, karena penetrasi pasar Windows sudah begitu deras, orang mulai terbiasa menggunakan Windows dan sistem operasi tersebut menjadi terstandardisasi.

Apakah tidak ada yang lebih baik dari Windows? Tentu saja tidak. Namun orang perlu pikir-pikir beberapa kali sebelum berpaling dari standar tersebut. Mereka harus menghadapi barrier seperti faktor biaya, isu kompatibilitas, proses pembelajaran, faktor waktu, dan masih banyak lagi. Akibatnya jumlah mereka yang setia jauh lebih besar daripada yang murtad. Inilah yang menjadikan Windows atau QWERTY kemudian menjadi standar—-kendati mereka bukan yang terbaik.

Dalam dunia ilmiah, fenomena ini dijelaskan sebagai konsep path dependency dan network externality. Intinya, inovasi tidak menghasilkan outcome yang out of the blue, tetapi merupakan perkembangan yang bisa diprediksi dari yang sudah-sudah. Selain itu, value dari inovasi tersebut akan makin tinggi bila digunakan oleh makin banyak orang. Pada tahap tertentu, inovasi tersebut akan menjadi standar yang digunakan oleh umum.

sumber:http://nyatanyatafakta.blogspot.com/2011/08/mengapa-urutan-huruf-di-keyboard-tidak.html

Komentar

  1. Informasi yang sangat bagus. Sebenarnya dulu q gak pernah berfikir tentang hal ini. Saya malah mengira kalau ini di buat karena menyesuaikan ukuran tangan

    BalasHapus
  2. Oh begitu, thanks for share gan :) sangat bermanfaat :)

    BalasHapus
  3. waahh mantaapp,gak smpe situ pikiran ak
    thx infonya yaa..:)
    kalau ad wktu mmpir d blog saya yaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Bagi Kawan-Kawan Mohon untuk tidak memberikan Komentar SPAM, hal ini untuk kita bisa saling menghargai....
Untuk Sementara waktu admin akan memakai moderasi komentar