Tahun Pelajaran 2010/2011 sudah mulai berakhir, sesaat kegembiraan menyertai para siswa dari mulai sujud syukur, do’ bareng, kegiatan sosial sampai aksi corat-coret baju. Akan tetapi, setelah itu nurani tak kan pernah berbohong muncul satu pertanyaan, kemana akan meneruskan, ke sekolah itu kah, ke universitas ini kah, atau cari pekerjaan? Polemik dalam hati itu akan menyertai seiring banyak tawaran dan iklan sekolah atau universitas dengan berbagai kelebihannya.
Menurut pengalaman penulis ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melanjutkan sekolah, yaitu:
1. Carilah sekolah/Universitas yang sudah terakreditasi, biasanya sekolah yang baru dapat ijin tidak mencantumkan akreditasi dalam iklannya
2. Pikirkan mau menjadi apa kita nantinya, sehingga kita akan memilih sekolah yang sesuai dengan pangsa pasar kerja 3-4 tahun mendatang
3. Pilihlah sekolah dengan hati nurani bukan dengan gengsi daerah, sehingga tidak akan terjadi hanya bersekolah di Bandung atw di Jakarta atw di Yogyakarta tanpa meperhatikan kualitas sekolahnya.
4. Jangan hanya berniat cuma ingin sekolah, daripada begini mendingan cari kerja
5. Pilih sekolah yang sudah punya link dengan dunia pekerjaan.
Untuk menguatkan tips di atas berikut tips memilih sekolah/universitas dari berbagai sumber, semoga akan menjadi bermanfaat dalam memilih:
Pertama, carilah informasi tentang universitas yang akan anda tuju. Informasi mengenai universitas yang akan anda tuju dapat diperoleh dari mana pun. Bisa dari internet, teman, keluarga, alumni, maupun survey langsung ke universitas yang akan dituju. Akan tetapi semua informas – baik yang baik maupun yang buruk – yang anda peroleh, jangan diambil mentah-mentah. Jadikanlah semua informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dan referensi anda tentang universita tersebut.
Kedua, perhitungkanlah jarak yang harus anda tempuh. Kendala jarak dapat membuat prestasi anda menurun di kuliah nanti. Walaupun banyak universitas favorit di Indonesia yang terletak di luar kota atau pulau, tetapi anda harus memperhitungkan segala macam biaya dan tenaga yang diperlukan nantinya. Jika anda terpaksa harus kuliah di luar kota atau di luar pulau, usahakan anda mempunyai saudaradi daerah tersebut.
Ketiga, pilihlah universitas sesuai dengan kemampuan dan minta anda. Sering terjadi, karena mengikuti tren atau teman akhirnya terpaksa masuk ke universita yang tidak sesuai dengan kemampuan dan minat anda. Alhasil, kuliah anda pun terlunta-lunta.
Keempat, pikirkan dengan cermat berapa biaya yang dibutuhkan. Biasanya harga (biaya) menentukan kualitas. Akan tetapi, bukan berarti universitas yang murah biayanya maka kualitasnya juga rendah. Pada dasarnya, semua universitas sama saja, tergantung bagaimana cara anda belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Anda tidak perlu khawatir jika tidak memiliki dana yang besar.
Terakhir, beberapa universitas negeri yang berkualitas memang mahal biaya kuliahnya. Akan tetapi, mereka juga mengadakan program-program seperti keringanan dan beasiswa yang dapat membantu biaya kuliah anda. Selamat mencari pendidikan yang berkualitas agar masa depan anda pun menjadi berkualitas. (INO/Klasika/ Kompas/13 /1/2009).
1. MINAT
Faktor utama yang harus kamu ketahui adalah minat kamu sendiri. karena dengan meiliki minat kamu ke program studi, akan semakin memudahkandalam memilih perguruan tinggi dan yang lebih penting kamu akan mudah dan terpacu untuk menyelesaikan studimu.
2. BIAYA
Seringkali universitas yang kita inginkan tidak sesuai dengan keadaan keuangan orang tua tu kita. Kuliah di Perguruan Tinggi memiliki beberapa hal-hal biaya yang harus diperhatikan : diantaranya biayanya seperti uang pendaftaran, uang gedung, spp, uang
praktikum, dll. Yang lebih nggak bisa diperkirakan adalah biaya mendadak seperti fotokopi, beli buku, ataupun transportasi. yang perlu juga dipertimbangkan adalah apabila kita kos karena faktor jarak.
3. PROSPEK MASA DEPAN
jurusan yang dipilih dipertimbangkan bagaimana prospeknya diamas yang akan datang. percuma kan? kalau setelah lulus kamu nganggur?
4. REPUTASI KAMPUS
Memilih PT tidak hanya karena terkenalnya saja. tetapi juga perlu diperhatikan reputasinya/ nama baiknya di dunia pendidikan dan didunia kerja.
5. AKREDITASI PROGRAM STUDI
Pada tahun-tahun sebelumnya kamu kenal dengan status disamakan, diakui taupun terdaftar, sekarang ini ada yang dinamakan dengan status akreditasi. . Status ini diberikan untuk program studi yang diselenggaran dan bukan pada keseluruhan jurusan/program studi pada suatu perguruan tinggi. Status
akreditasi ini menentukan kemandirian suatu program studi dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
biasanya dalam Penadftaran CPNS juga ditanya akreditasi prodi kampus, minimal memiliki akreditasi B.
6. JALUR DAN JENJANG PENDIDIKAN
Saat ini banyak sekali program pendidikan dengan berbagai jangka waktu tempuh pendidikan. Untuk itu Untuk Indonesia, kita memiliki 2 jenjang jalur pendidikan yaitu jalur akademik (strata 1, 2, 3) serta jalur profesional (diploma 1, 2, 3). Jalur akademik menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan, sedangkan jalur profesional menekankan pada keahlian tertentu. Tapi ingat, kamu juga harus bisa membedakan antara jalur diploma yang diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi dan jalur diploma yang diselenggarakan oleh lembaga kursus. Biasanya lembaga kursus akan menjaring siswanya dengan mengiming-imingi kata-kata ''setara'' diploma 1, diploma 2 atau diploma 3. Pada kenyataannya sertifikat yang akan kita terima tidak dapat gunakan untuk transfer/alih pendidikan diperguruan tinggi lain. Hal ini karena sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kursus hingga saat ini belum diakui untuk dapat disetarakan dengan diploma dari perguruan tinggi.
7. FASILITAS PENDIDIKAN
Hati-hatilah dengan tampilan fisik. Gedung megah dan ber-AC saja tidak cukup untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang baik. Fasilitas utama yang harus kami ketahui dalam suatu perguruan tinggi adalah seberapa baik dan bagusnya fasilitas seperti laboratorium (komputer, akuntansi, bahasa, dan lain-lain), studio dan perpustakaan yang dimiliki.
8. LINK KE DUNIA KERJA
biasanya ada bursa khusus alumni kampus tertentu, jadi alumninya cukup datang ke kampus/ perusahaan yang menjalin hubungan dengan kampus kita. jadi lebih mudah untuk proses memasuki dunia kerja.
3. Magdalena Sukartono, mantan Direktur LPK Budya Wacana, yang kini mengelola Lembaga Pengembangan SDM “Abisatya Paramitra.” (www.glorianet.org)
1. Jangan menentukan pilihan hanya karena faktor gengsi atau prestise.
2. Pertimbangkan faktor “kenyamanan” bagi si anak dengan memperhatikan lingkungan (Kuliah Teknik Lingkungan) sekolah tersebut, jangan sampai membuat tertekan.
3. Pilihlah sekolah yang memiliki ideologi atau kepercayaan (Sekolah Agama/Kepercayaan)yang seazas dengan yang dianut keluarga, kecuali ia menganut faham kebebasan dalam menentukan pilihan.
4. Perlu diperhatikan fasilitas sekolah dan kualitas para pendidiknya, apakah mampu menciptakan lulusan yang berkualitas dalam hal ilmu pengetahuan dan kepribadian.
5. Pertimbangkan jarak lokasi sekolah dengan tempat tinggal sehubungan dengan sarana dan kondisi kesehatan (Sekolah Kesehatan) serta dampaknya bagi si anak.
6. Sesuaikan kemampuan/kondisi ekonomi keluarga dengan beban biaya pendidikan yang ditetapkan.
7. Beri kesempatan kepada si anak untuk ikut menentukan pilihannya dengan memberikan gambaran yang jelas tentang situasi dan nilai yang dimiliki sekolah yang akan dipilih dan harapan orangtua atas keberhasilan anak.
Komentar
Posting Komentar
Bagi Kawan-Kawan Mohon untuk tidak memberikan Komentar SPAM, hal ini untuk kita bisa saling menghargai....
Untuk Sementara waktu admin akan memakai moderasi komentar