Kurangnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Pendidikan

Indonesia merupakan Negara terpadat ke-4 di dunia setelah Amerika Serikat. Menurut sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2009 tecatat penduduk di Indonesia mencapai 238.315.176 jiwa. Bila kita telaah sejak kurikulum pendidikan di Indonesia diubah yaitu, dari kurikulum 1999 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mulai diberlakukan sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2007 peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sejak diberlakukannya kurikulum baru terjadi sangat pesat.
Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia tidak sebanding dengan peningkatan kualitas pendidikannya. Jika dibandingkan antara peningkatan penduduk dan peningkatan pendidikan sangat berbanding terbalik. Dapat dikatakan terbalik karena peningkatan penduduk berjalan sangat pesat, sedangkan peningkatan pendidikan berjalan tidak seimbang dengan peningkatan jumlah penduduk.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Adapun arti pendidikan menurut berbagai sumber, yaitu sebagai berikut :
Menurut bahasa Yunani.
Pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan "agogos" yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".1
Menurut Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses, cara, pembuatan mendidik.2
Dari pernyataan dan pendapat diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri,
1.  www.google.com
2. www.anneahira.com
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat dan pada dasarnya pendididkan adalah usaha yang dilandasi moral.
Setelah kita mengetahui arti dari pendididkan itu sendiri, berikut ini merupakan beberapa manfaat dan pentingnya pendidikan itu sendiri. Menurut anda seberapa penting pendidikan itu? Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui oleh lembaga pendidikan negara adalah sesuatu yang wajib dilakukan di Indonesia. Siapapun orangnya hendaknya bersekolah minimal selama 9 tahun lamanya hingga lulus SMP. Semakin tinggi jenjang pendidikan sekolah yang dicapai seseorang, maka akan semakin baik. Adapun manfaat dan fungsi belajar di Sekolah maupun perguruan tinggi menurut AsianBrain.com antara lain :
1.      Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak
2.      Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin.
3.       Memperkenalkan Tanggung Jawab
4.      Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan. .
5.      Sebagai Identitas Diri
6.      Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas.3
Tujuan pendidikan sejati tidaklah hanya mengisi ruang-ruang imajinasi dan intelektual anak, mengasah kepekaan sosialnya, ataupun memperkenalkan mereka pada aspek kecerdasan emosi, tapi lebih kepada mempersiapkan mereka untuk mengenal Tuhan dan sesama untuk pencapaian yang lebih besar bagi kekekalan. Selain memiliki tujuan yang pasti pendidikan juga memiliki peranan yang penting untuk menunjang kehidupan kita sehari-hari khususnya untuk para pelajar dan generasi muda Indonesia. Pendidikan sudah berperan dalam kehidupan seseorang sejak usia dini. Peranan pendidikan adalah suatu peranan yang menentukan kualitas pendidikan seorang anak di usia dini. Begitu juga dengan pengaruhnya pada pembentukan karakter dan perkembangan kepribadian seorang anak. Jalur pendidikan secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu :

1.      Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah
3.AsianBrain.com
pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
2.      Pendididkan nonformal
Pendididkan nonformal merupakan pendididkan yang dilakukan di luar pendididkan formal, contohnya adalah pendididkan yang paling banyak dilakukan di usia dini, pendididkan yang diberikan oleh lembaga kursus diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. selain itu pendididkan nonformal juga dapat terjadi dimana saja kita berada bila kita jeli memperhatikan lingkungan dan kehidupan maka kita akan dengan mudah mendapatkan pendididkan informal ini.
3.      Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab. selain itu pendididkan informal juga dapat terjadi dimana saja kita berada bila kita jeli memperhatikan lingkungan dan kehidupan maka kita akan dengan mudah mendapatkan pendididkan informal ini.4
Setelah kita pembahas tentang arti, manfaat dan tujuan pendididkan maka kami akan menbahas tentang lembaga pendidikan formal, yaitu sekolah.  Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa (murid) di bawah pengawasan guru.
Kata sekolah berasal dari bahasa latin skhole, scola, scolae atau sekolah yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak ditengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).5 Selain sekolah, guru merupakan salah satu yang memegang peran penting dalam proses pendidikan. Bagi murid guru merupakan sosok yang sangat mulia, kehadirannya selalu menjadi penerang bagi semua anak didiknya.
4.www.wikipedia.com
Untuk dapat lulus dari sekolah khususnya untuk dapat lulus sekolah sejak diberlakukannya sistem KTSP maka seorang siswa diwajibkan untuk lulus Ujian Nasional, ujian nasional yang biasa disingkat UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan disetarakan dengan Negara-negara lainya.
Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pendidikan dikarenakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan pendidikan, dalam arti menyelesaikan pendidikan formal hingga mendapatkan gelar sarjana, yaitu kurang lebih selama 16 tahun. Padahal belum tentu setelah seseorang mendapat gelar sarjana maka akan langsung mendapatkan pekerjaan seperti yang kita inginkan, faktanya sekarang ini banyak sarjana yang menganggur akibat kurangnya lapangan kerja dan sangat cepatnya pertumbuhan penduduk Indonesia pertahunnya. Selain dikarenakan lamanya waktu untuk menuntaskan pendidikan hingga mencapai gelar sarjana, biaya sekolah untuk mendapatkan pendidikan wajib 9 tahun saja sudah membutuhkan biaya yang cukup bersar. Memang untuk SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) sudah tidak dikenankan iuran sekolah tiap bulannya dikarenakan adanya program BOS (Biaya Operasianal Sekolah), tetapi mereka juga tetap harus membeli buku-buku pelajaran dan baju seragam yang hanya dijual di sekolah seperti, baju olahraga, batik dll. Sedangakan untuk tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) selain harus membayar iuran sekolah tiap bulan, mereka juga wajib membayar uang pangkal yang jumlahnya sudah ditetapkan oleh masing-masing sekolah.
Khususnya untuk murid SMA swasta, mereka harus membayarnya dengan jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan SMA Negeri.
Ditambah lagi kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia terutama yang berekonemi menengah kebawah. Para orangtua kurang menyadari bahwa pendidikan anak-anaknya sangatlah penting. Menurut fakta yang ada dan yang sering kita lihat maupun yang kita dengar anak-anak ekonomi mengah kebawah yang berada di jalan-jala mereka berada di sena untuk mengamen, mengemis, dan bekerja serabutan, hal tersebut terjadi disebabkan perintah dari orngtuannya dan mereka tidak berani menentang perintah orangtua mereka.

Para orang tua mereka melakukan hal tersebut karena sudah putus asa untuk mencari pekerjaan tambahan yang lebih baik.
Oleh sebab itu para orng tua mereka memerintan anaknya untuk mengamen dan melakukan hal-hal tersebut. Tetapi tidak semua anak-anak itu mengamen dikarenakan perintah orangtua mereka. Melainkan ada anak yang sadar akan kekurangan ekonomi keluarganya, sehingga memaksa mereka untuk bekerja sambil bersekolah. Ada kalanya anak yang memiliki orang tua yang berekonomi menengah keatas justru menyepelekan dan menyia-nyiakan pendidikan yang telah diberikan orang tua mereka. Hal-hal tersebut yang menyebabkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan Indonesia menjadi berkurang.
Oleh sebab itu kita sebagai generasi penerus bangsa harus lebih mengutamakan kesadaran dalam diri kita sendiri akan pentingnya pendidikan bagi diri kita, bangsa dan Negara. Agar dimasa mendatang kesadaran masyarakat Indonesia dapat lebih meningkat daripada sekarang. Selain itu, orang tua juga memegang peran yang tidak kalah penting dibandingkan kesadaran akan pendidikan dari dalam diri sendiri.
Kita harus membuat komimen pribadi untuk maju dan terus maju. Kita harus menjaga kesadaran diri dengan menjaga sisitem pendidikan yang ada di Indonesia agar mengarah pada tujuan menciptakan generasi bangsa Indonesia yang produktif bukan yang konsumtif belaka. Selain itu hal yang perlu kita lakukan saat ini adalah, sadar bahwa kita generasi Indonesia harus bisa menciptakan produk diberbagai bidang yang kita tekuni bukan hanya tahu memakai hasil temuan oranglain, apalagi temuan bangsa lain. Mari menciptakan dan bukan menjadi plagiator semata.
INGAT ! Dunia ini berputar tidak ada hal yang mustahil, yakinlah bila ada kemauan pasti ada jalan. Mari belajar dari sejarah lalu ciptakan sejarah baru bahwa Indonesia BISA 

Komentar